Saya sangat yakin bahwa tidak setiap orang memahami ciri serangga secara benar. Mau bukti? Ketika saya mengajarkan mata kuliah Entomologi Dasar kepada mahasiswa jurusan Ilmu Hama Tumbuhan, saya masih menjumpai mahasiswa yang belum paham tentang ciri serangga. Ketika saya menanyakan kepada mereka, apakah laba-laba dan kelabang itu serangga, mereka menjawab dengan ragu-ragu, “Ya….”. Waduh! Saya mengajukan pertanyaan selanjutnya,”Apakah kupu-kupu itu serangga?” Mereka menjawab,”Ya”. Kali ini dengan nada yang lebih yakin. Pertanyaan berikutnya,”Apakah ulat itu serangga?” Apa jawaban mereka? “Bukan…”, sambil ragu-ragu. Alamak!
Ada beberapa ciri-ciri morfologis yang digunakan untuk mengenali serangga, yaitu:
- Tubuh terbagi menjadi tiga bagian (kepala, toraks, dan abdomen)
- Memiliki sepasang antena
- Bersayap, meskipun beberapa jenis tuna sayap
- Mempunyai tiga pasang kaki
- Mempunyai mata majemuk, dan beberapa jenis juga mempunyai mata tunggal (oseli).
Nah, sekarang, mari kembali ke pertanyaan-pertanyaan di atas. Apakah kelabang (Myriapoda) itu serangga? Jawabannya tentu saja, bukan! Mengapa? Kelabang mempunyai kaki lebih dari 3 pasang, tidak mempunyai mata majemuk, dan tidak bersayap. Pertanyaan berikutnya, apakah ulat itu serangga? Jawabannya, tentu saja serangga. Benarkah? Bukankah kaki ulat lebih dari tiga dan tidak mempunyai sayap? Oke, mari kita teliti lebih lanjut. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa ulat mempunyai tiga jenis kaki, yaitu kaki toraks (tiga pasang, nomor 3), kaki abdominal (karena terletak di ruas abdomen, nomor 4), dan kaki anal (sepasang, di ujung ruas abdomen). Ketika ulat ini berubah bentuk menjadi kupu-kupu (bentuk dewasa), maka yang tertinggal adalah ketiga pasang kaki toraknya, sedangkan kaki-kaki yang lain, lenyap. Nah, artinya, ulat adalah serangga karena (1) ulat adalah stadia pradewasa dari kupu-kupu yang notabene adalah serangga, dan (2) kaki-kaki selain kaki toraks tidak akan ada lagi pada fase imago. Jelas bukan?
Nah, mudah-mudahan pemahaman kita pada ciri-ciri khas bangsa serangga menjadi lebih baik.
Salam,
Nugroho S. Putra
July 9th, 2011 at 4:54 am
saya juga pada awalnya tidak bisa membedakan mana serangga dan mana yang bukan, pokoknya semua yang kecil saya anggap serangga aja hehehe, tapi setelah mulai tertarik dan mencari tahu, akhirnya saya baru tahu ternyata tidak semua yang dulu saya anggap sebagai serangga adalah serangga ya hehehe
July 9th, 2011 at 5:44 am
He..he… benar. Untuk itulah saya pengin berbagi dengan teman2. Bukankah hakekat mencari ilmu itu adalah mencari kebenaran? Tengkyu mas.
January 19th, 2012 at 7:23 pm
Kalo’ orang Jepang malah nggak cuma bangsa arachnid (laba2 & kalajengking), Vermes (cacing) pun juga mereka anggap serangga. Bahkan lebih parahnya lagi, keong yg jelas2 mollusca & tidak mempunyai eksoskeleton pun jg mereka anggap sbg serangga. Parah… *_*”
October 13th, 2013 at 7:11 am
He..he..sama juga ya dengan kita. Berarti memang harus ada informasi yang benar ya…?? Terima kasih kunjungannya.
January 25th, 2013 at 9:23 pm
thank you atas pemberitahuannya…?
October 13th, 2013 at 7:10 am
Yap, sama-sama. Terima kasih atas kunjungannya.
October 21st, 2013 at 6:52 pm
Terimakasih ya ! 🙂
October 28th, 2013 at 10:59 am
Sama-sama. Terima kasih kunjungannya.
November 16th, 2013 at 9:03 am
Makasih yhh , 🙂
June 16th, 2014 at 3:38 pm
Terima kasih pula kunjungannya…
January 15th, 2014 at 5:11 pm
terima kasihya…. dulu saya mengira bahwa laba-laba juga termasuk dalam kelompok serangga, ternyata tidak termasuk.
June 16th, 2014 at 3:39 pm
Yap, mereka satu filum, Artropoda, tetapi berbeda klas. Terima kasih kunjungannya…
January 28th, 2014 at 7:39 pm
saya mau tanyak, apa pengertian serangga
June 16th, 2014 at 3:40 pm
Serangga adalah artropoda berkaki enam, dan memiliki sepasang antena. Ada sepasang atau dua pasang pada ruas kedua dan ketiga toraksnya.
June 14th, 2014 at 6:53 am
Ajibb lh,jdi plajaran buat sya pcinta srangga.
June 16th, 2014 at 3:40 pm
Terima kasih kunjungannya. Semoga bermanfaat.
November 22nd, 2014 at 5:23 am
Terima kasih mas. Bisa jadi bahan obrolan menarik dengan anak. Kereeen.
November 22nd, 2014 at 5:32 am
O y, satu lagi. Anakku tertarik dengan suara hewan yang keluar dari pohon. Ia bilang, ‘itu insect, bun.’ begitulah kami mengajarinya. Dulu, ibuku pernah bercerita tentang tongeret. Ia bilang itu sejenis kumbang yg bermukim dipohon dan suka mengeluarkan suara-suara tertentu. Benarkah?
November 24th, 2014 at 10:36 am
Benar. Suara berisik (tapi unik dan merdu) yang kerap muncul pada awal musim hujan adalah suara tonggeret. Cerita tentang tonggeret ini menarik juga, dan kapan-kapan akan saya tuliskan.
January 2nd, 2015 at 6:18 am
Ada kumbang, nama Jawanya ‘engket-engket’ yang memang bisa berbunyi jika dipegang. Adapula tonggeret (cicada) yang memang suka bersuara, nyaring lagi. Biasanya jika musim hujan menjelang, mereka akan beramai-ramai bersuara. Berisik, tetapi asyik sekali…
March 30th, 2015 at 12:47 pm
Tonggeret bukan kumbang. Dia termasuk ke dalam bangsa tonggeret yang sebangsa dengan wereng dan kutu. Hanya, bangsa tonggeret mempunyai ukuran tubuh yang jauh lebih besar dari kerabatnya.